Pengertian Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap ke lima dari siklus
kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6-7 tahun, meskipun
tahap ini bisa lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau
lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga umur 11-20 tahun. Anak-anak
lain dalam rumah biasanya masih dalam usia sekolah. Tujuan kelurga yang terlalu
enteng pada tahap ini yang melonggarkan ikatan kelurga memungkinkan tanggung
jawab dan kebebebasan yang lebih besar bagi remja dalam persiapan menjadi
dewasa muda (duvall 1977).
Preto (1988), dalam membahas tentang transformasi system keluarga dalam
masa remaja menguraikan metamorphosis keluarga yang terjadi. Metamorfisis ini
meliputi “pergeseran yang luar biasa pada pola-pola hubungan antar generasi,
dan sementara pergeseran ini pada awalnya ditandai dengan kematangan fisik
remaja, pergeseran ini seringkali sejalan dan bertepatan dengan perubahan pada
orang tua karena meraka memasuki pertengahan hidup dan dengan transformasi
utama yang dihadapi oleh kakek-nenek dalam usia tua” (hal.255).
Tahap kehidupan keluarga ini mungkin yang paling sulit, atau tentu yang
paling banyak diperbincangkan dan ditulis (Kidwell etal, 1983). Keluarga amerika
dipengaruhi oleh tugas-tugas perkembangan remaja dan orang tua dan menciptakan
konflik dan kekacauan yang luar biasa yang tidak bias dihindarkan. Tugas
perkembangan remaja menghendaki pergerakan dari ketergantungan dan kendali
orang tua dan orang dewasa lainnya, melalui periode aktivitas dan pengaruh
kelompok teman sebaya yang kokoh hingga saat menerima peran-peran orang dewasa
(Adams, 1971).
Tantangan utama dalam bekerja dengan keluarga dengan anak remaja
bergerak sekitar perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan
perubahan kognitif, pembentukan identitas, dan pertumbuhan biologis (Kidwell
etal, 1983), serta konflik-konflik dan krisis yang berdasarkan perkembangan.
Adams (1971) menguraikan tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita
banyak perhatian, yakni emansipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda
(perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antar generasi (perbedaan
nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Peran, Tanggung Jawab, dan Masalah Orangtua.
Tidak perlu dikatakan bahwa orang tua mengasuh remaja merupakan tugas paling
sulit saat ini. Namun demikian, orang tua perlu tetap tegar menghadapi ujian
batas-batas yang tidak masuk akal tersebut, yang telah terbentuk dalam keluarga
ketika keluarga mengalami proses “melepaskan”. Duval (1977) juga
mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan yang penting pada masa ini yang
menyelaraskan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi matang dan
mengatur diri mereka sendiri. Friedman (1957) juga mendefinisikan serupa bahwa
tugas orang tua selama tahap ini adalah menerima penolakan tanpa meninggalkan
anak.
Ketika orangtua menerima remaja apa adanya, dengan segala kelemahan dan
kelebihan meraka, dan ketika meraka menerima sejumlah peran meraka pada tahap
perkembangan ini tanpa konflik atau sensitifitas yang tidak pantas, mereka
membentuk pola untuk semacam penerimaan diri yang sama. Hubungan antara
orangtua dan remaja seharusnya lebih mulus bila orang tua merasa produktif,
puas, dan dapat mengendalikan kehidupan mereka sendiri (kidwell etal, 1983) dan
orangtua / keluarga berfungsi secara fleksibel (Preto, 1988).
Schultz (1972) dan lain-lain telah mengungkapkan pandangan meraka bahwa
kompleksitas kehidupan Amerika yang meningkat telah membuat peran orangtua
tidak jelas. Orangtua merasa berkompetisi dengan berbagai kekuatan social dan
institusi – mulai dari otoritas sekolah dan konselorhingga keluarga berencana
dan seks pranikah dan pilihan kumpul kebo. Factor-faktor lain menambah pengaruh
mereka yang semakin berkurang tersebut. Karena adanya spesialisasi jabatan dan
profesi, orangtua tidak bias lagi membantu anak-anak meraka dengan
rencana-rencana untuk bekerja. Mobilitas penduduk dan kurangnya hubungan orang
dewasa yang kontinu bagi remaja dan orangtua, selain ketidakmampuan banyak
orangtua untuk mendiskusikan masalah-masalah pribadi, seks, dan masalah-masalah
yang berkaitan dengan obat-obatan secara terbuka dan tidak menghakimi bersama
anak-anak mereka juga memberikan kontribusi pada massalah-masalah
orangtua-remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar