Jumat, 27 April 2012

Tersadar Tiba Tiba Saat Operasi Paru Paru


Saat sedang menjalani operasi atau pembedahan, pasien biasanya akan dibius dan tidak sadarkan diri. Tapi seorang pemuda bagai mendapatkan mimpi buruk ketika ia tiba-tiba tersadar saat sedang menjalani pembedahan paru-paru.  Simon Rosenqvist, pemuda 22 tahun asal Swedia tiba-tiba saja terbangun dan sadarkan diri di tengah operasi paru-paru. Meski tahu apa yang terjadi di depannya, namun ia tak dapat berbicara atau bahkan menggerakkan otot.
"Itu mengerikan, mimpi terburuk saya," ujar Simon Rosenqvist kepada koran Swedia The Local, seperti dilansir msnbc, Jumat (27/4/2012).
Operasi tersebut dilakukan pada bulan Maret lalu. Atas kejadian tersebut, Rosenqvist baru-baru ini mengajukan komplain kepada Badan Nasional Kesehatan dan Kesejahteraan Swedia.
"Otak saya terus mengatakan berulang-ulang, 'sebutkan namamu, ucapkan sesuatu, lakukan sesuatu, goyangkan jari kaki', tapi saya tidak mampu mengatakan apapun dan tidak bisa menggerakkan tubuh saya sama sekali," ujarnya.
Rosenqvist mengatakan ia tersadar sekitar 30 sampai 35 menit dari 50 menit prosedur pembedahan yang dilakukan. Dia merasakan sakit yang serius dan sangat marah pada akhir prosedur.
Para ahli mengatakan bahwa meskipun jarang, pasien kadang-kadang terbangun selama operasi, bahkan ketika pasien telah diberikan anestesi umum.
"Secara keseluruhan, ini terjadi dalam 1 sampai 2 dari 1.000 prosedur," kata Dr Lee A. Fleisher, profesor dan ketua perawatan anestesiologi dan kritis di Perelman School of Medicine at the University of Pennsylvania.
Beberapa pasien trauma mungkin berisiko lebih besar mengalami kejadian terbangun selama prosedur pembedahan, karena dokter tidak dapat selalu memberikan anestesi yang banyak.
"Jika ada yang salah selama operasi, jika tekanan darah menurun secara dramatis maka kita akan menolak obat bius karena dapat menyebabkan tekanan darah turun," jelas Fleisher.
Pasien dengan operasi jantung juga berisiko tinggi untuk mengalami kesadaran selama operasi. Biasanya ahli anestesi dapat mengetahui apakah seorang pasien akan keluar dari sedasi, karena denyut jantung dan tekanan darah. Dan, biasanya ahli anestesi akan meningkatkan jumlah anestesi pada waktu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar